Ziarah Ex Muvint ke Gua Maria Kaliori

Ada yang istimewa pada awal masa prapaskah tahun 2018 ini bagi kami para mantan Mudika Santo Vincentius Gunung Putri beserta keluarganya yang tergabung dalam perkumpulan EX MUVINT. Karena untuk mengawali Jalan Salib pada masa prapaskah ini kami melakukannya saat ziarah ke Gua Maria Kaliori Purwokerto.
Pada hari Kamis tanggal 15-02-2018 setelah Rabu Abu tepat jam 23.00 kami para rombongan meninggalkan kapel untuk menuju Kaliori. Ujian kami rasakan di sepanjang jalan tol. Banyaknya kendaraan pada saat long weekend ini membuat jalan tol menjadi macet total. Sehingga perjalanan kamipun cuma bisa merayap pelan dan terasa lama sekali. Itu semua menguji kesabaran kami untuk menahan lapar dan menahan bak. Dan itu menjadi salah satu ujian bagi kami untuk memasuki masa prapaskah ini. Doa Rosario empat peristiwa yaitu peristiwa gembira, sedih, mulia dan terang serta doa 99 kali Bapa Kami yang kami daraskan sepanjang perjalanan menjadi kekuatan bagi kami untuk melewati ujian ini.

Setelah melalui perjalanan yang panjang dan melelahkan kami tiba ditempat pada hari Jumat jam 16.00 dengan perasaan gembira. Setelah istirahat sebentar jalan salib pun kami mulai. Peristiwa demi peristiwa kami daraskan saling bergantian membacakan setiap peristiwa mulai dari anak-anak sampai orang tua. Jalan yang licin dan mendaki membuat kami lelah, mengingatkan kami akan peristiwa sengsara dan penyaliban Tuhan Yesus. Namun kami sadar apa yang kami lakukan itu semua tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan penderitaan Yesus pada waktu itu.

Akhirnya tiba juga kami di area pelataran Gua Maria saat waktu sudah gelap. Memasuki pelataran yang cukup luas di sebelah kanan ada undakan yang menuju ke gerbang Taman Rosario Hidup. Didalamnya terdapat deretan relief tegak yang diletakkan pada dinding melingkar yang dibuat menyerupai tebing batu gunung. Adapun relief itu menggambarkan peristiwa-peristiwa dalam doa rosario yaitu peristiwa gembira, sedih dan mulia. Di samping gerbang Taman Rosario Hidup ada deretan tujuh patung Bunda Maria yang ukurannya lebih kecil. Patung Bunda Maria ini digambarkan dalam dalam pakaian dan gestur tangan yang berbeda, dua diantaranya menggendong bayi Yesus kecil. Di depan setiap patung ini ada pancuran air dimana kita bisa menggunakan untuk membersihkan diri kita selama perjalanan sebelum memasuki Gua Maria. Bibir Gua Maria dibangun dari beton lengkung dua lapis, dan diantara dua beton itu terdapat lukisan-lukisan kaca patri yang indah. Suasana yang hening ditambah dinginnya malam hari semakin khusuklah doa-doa yang kita panjatkan didepan Bunda Maria. Malam kian larut kami pun perlahan-lahan meninggalkan Gua Maria, rintik hujan, jalanan yang gelap dan menurun mengiringi kepulangan kami.

*****

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *