Pada hari Minggu 24 Januari 2016 Stasi St. Vincentius mengadakan pelatihan merangkai bunga misa, yang diselenggarakan oleh ibu-ibu Wanita Katolik stasi, yang dihadiri oleh 32 peserta dari Stasi St. Vincentius, 9 orang dari Paroki Keluarga Kudus Cibinong, 1 orang dari Paroki Mega Mendung dan 6 orang dari Hambalang.
Doa dan sambutan dari RD. Agustinus Suyatno membuka rangkaian acara siang itu. Dalam merangkai tidak harus bunga yang mewah, bunga dan daun di halaman kita bisa juga digunakan, lebih utama adalah jiwa pelayanan dan persembahan hati kita untuk Tuhan, kita pun harus memiliki spiritualitas dan keyakinan bahwa dalam rangkaian itu Kristus akan hadir menyempurnakan persembahan kita, hal itu dikemukakan oleh mbak Sisy dari paroki Sta. Maria Sentul dan mbak Raras dari Paroki Stefanus Cilandak, sebagai pelatih dan pendamping kami.
Rangkaian bunga altar sangat berbeda dengan rangkaian florist, ada beberapa aturan tata cara rangkaian bunga ekaristi:
- Bunga tidak boleh lebih tinggi dari altar.
- Warna bunga tidak usah berlebihan / terlalu banyak.
- Komposisi dan keseimbangan konsep bunga tidak boleh berat sebelah
- Rangkaian bunga tidak boleh mendominasi altar, karena sesungguhnya yang paling utama adalah kesakralan dalam hosti dan anggur yang kita terima, bunga hanya sebagai pelengkap dan memperindah.
- Sebaiknya warna bunga disesuaikan dengan warna liturgi.
Saat demo merangkai bunga, kami diajarkan beberapa model rangkaian, menganyam & mengepang daun palem, bahkan praktek merangkai langsung dalam tiap kelompok. Semangat belajar dan terus bertumbuh dalam pelayanan. Nampak terlihat dari seluruh peserta yang masih terus berkreasi, walaupun acara sudah selesai, mereka masih penasaran dan ingin banyak tahu, “kurang lama & kurang puas“ kata salah satu peserta.
Semoga hal ini dapat semakin menyemangati kita semua dalam terus bertumbuh untuk mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan.
(Maria Andy Ferry Astuti )
(Sudah dimuat di Warta St. Vincentius Edisi Paskah 2016)
