Jumat,28 Mei 2021 stasi St.Vincentius dipenuhi oleh ibu-ibu berseragam biru. Mereka adalah Wanita Katolik Republik Indonesia cabang St.Vincentius. Untuk pertama kalinya, misa khusus WKRI diadakan di stasi. Umat yang hadir juga dikhususkan untuk para ibu. Para ibu mengambil bagian dalam tugas liturgi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Misa dipersembahkan oleh Romo Alexander Ardhiyoga. Dalam homilinya, romo menyampaikan dua poin penting kehadiran WKRI di stasi Vincentius, yakni:
Wanita Memberi Kehidupan
Wanita dianugerahkan rahim sebagai awal kehidupan. Tak bisa dibayangkan kesabaran seorang ibu merawat bayi dari lahir hingga dewasa. Kehidupan yang kita rasakan hari ini adalah hasil kesabaran seorang ibu. Untuk itulah kita menegaskan bahwa surga di bawah telapak kaki ibu.
Gereja adalah mempelai Kristus
Sebagai mempelai Kristus, tentunya gereja menghadirkan sosok wanita. Peran dan keterlibatan kaum WKRI dalam karya keselamatan Allah ditengah kehidupan keluarga, menggereja dan bermasyarakat sangat penting. Sebagaimana juga Allah melibatkan perempuan dalam karya keselamatan-Nya. Dan salah satu tokoh perempuan yang sangat dikenal baik oleh umat katolik adalah Bunda Maria. Semangat dan spiritualitas mau mendengarkan, melaksanakan serta taat kepada Tuhan kiranya juga menjadi semangat dan spiritualitas hidup para ibu WKRI.
Pada akhir perayaan ekaristi,diperkenalkanlah sosok ketua WKRI Stasi Vincentius yang baru, yaitu ibu Lidia Diyah Susanti yang masih muda dan energik. Diharapkan para ibu yang ada di stasi Vincentius untuk ikut bergabung menjadi anggota WKRI agar komunitas ini semakin berkembang dan maju bersama.
