Bogor, 28 Juni 2025 — Di tengah dunia yang semakin cepat, bising, dan sibuk, Orang Muda Katolik (OMK) dari Paroki St. Vincentius a Paulo Gunung Putri memilih untuk berhenti sejenak. Mereka memilih untuk diam, mendengar, dan berjalan dalam semangat Maria, ibu yang setia dan penuh kasih. Dalam semangat devosi dan pencarian makna hidup.
Ziarah ini bukan sekadar perjalanan fisik dari satu tempat ke tempat lain. Ia adalah perjalanan batin – langkah demi langkah menyusuri jejak Maria, perempuan yang hidupnya dibentuk oleh ketaatan, kesetiaan, dan cinta akan Allah. Selama satu hari penuh, lebih dari 50 orang muda meluangkan waktu mereka untuk menepi dari rutinitas dan membuka ruang batin agar Tuhan bisa berbicara dalam keheningan dan keindahan alam yang menaungi goa-goa Maria.


Makna dan Tujuan Ziarah – Kegiatan ini lahir dari kerinduan sederhana: agar kaum muda Katolik tidak kehilangan arah di tengah zaman saat ini. Dalam dunia yang memuja kecepatan dan kebebasan tanpa arah, ziarah ini menjadi ruang hening untuk mendengar suara Allah, meresapi kehadiran Maria, dan menemukan kembali makna hidup yang sejati.
- Goa Maria Bunda Penolong Abadi – Gunung Putri
Ziarah dimulai dengan suasana hening dan damai di Goa Maria Bunda Penolong Abadi. Para peserta meresapi bahwa dalam hidup yang penuh tantangan dan ketidakpastian, seperti Maria, kita dipanggil untuk percaya penuh kepada Allah, meskipun belum mengerti rencana-Nya. - Taman Doa Bunda Maria Ratu – Sukatani
Dalam suasana alam yang asri dan teduh, peserta diajak merenungkan ketaatan Maria. Ziarah bukan hanya mengenang Maria, tetapi meneladani sikapnya yang berani mengatakan “ya” saat tidak ada jaminan apa pun. - Taman Doa Bumi Maria Sareng Para Rasul – Sukaraja
Di tengah keramaian kota, Taman Doa ini menjadi tempat rohani. Dalam keheningan yang menyentuh, peserta merenungkan bagaimana Maria selalu hadir di kaki salib, tidak lari dari penderitaan. - Goa Maria Santa Faustina – Tajur Halang
Terletak di kompleks Paroki Santa Faustina Kowalska, goa Maria ini menjadi pusat devosi yang kaya makna. Dengan suasana alam dan desain taman doa, goa Maria ini memberikan ruang hening agar OMK dapat mendengarkan suara hati dan merespon panggilan Tuhan – ketika dunia luar terlalu bising. - Goa Maria – Paroki BMV Katedral Bogor
Ziarah ditutup di Paroki Katedral Bogor. Karena hujan, doa tidak dilakukan di goa Maria, tetapi dialihkan ke Ruang Adorasi Sakramen Maha Kudus. Dalam suasana hening, peserta menutup perjalanan rohani dengan doa rosario. Momen ini menjadi saat permenungan yang dalam, membawa damai setelah seharian berjalan bersama Maria.


Ziarah lima goa Maria ini menjadi napas baru bagi OMK Paroki St. Vincentius a Paulo Gunung Putri. Dalam dunia yang serba instan, mereka memilih untuk berjalan perlahan. Dalam dunia yang penuh tuntutan, mereka memilih untuk hening. Dan dalam dunia yang gersang makna, mereka memilih untuk menyatu dengan Bunda Maria, sumber kekuatan yang lembut namun kuat. Bukan berarti semua persoalan selesai setelah ziarah ini, tapi seperti Maria yang kembali ke rumah setelah perjumpaan dengan Malaikat Gabriel, para OMK juga kembali dengan hati yang lebih siap, iman yang lebih matang, dan cinta yang lebih nyata. Semoga ziarah ini menjadi awal baru, sebab sesungguhnya, hidup kita pun adalah ziarah menuju Allah.
(Artikel by Komsos Vincentius – Jein)