“Dari St. Tarsisius, misdinar belajar untuk berkorban dan menghormati Sakramen Maha Kudus”
Retret adalah perjalanan spiritual untuk menjauh dari rutinitas dan gadget untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan. Misdinar Paroki St. Vincentius a Paulo Gunung Putri mengadakan retret pada tanggal 19 – 21 Juni 2025 dengan tema “HEART” (Humble, Empathy, Action, Respect, Trust). Tujuannya adalah untuk memperdalam iman dalam pelayanan sebagai misdinar, membentuk pribadi yang ter-upgrade dalam sikap dan perilaku, dan memperbaiki hubungan dengan orang tua dan sesama. Sukacita sudah terasa sejak keberangkatan pukul 06.00. Para peserta antusias mengikuti kegiatan selama tiga hari yang diisi dengan lima sesi materi saling berkaitan, seperti panggilan hidup, tugas misdinar, tanggung jawab, kepedulian, menghormati orang tua, dan kasih kepada sesama. Materi dibawakan oleh Sr. Yohana CP, RD. Erick SVD, RD. Agustinus Sunaryo SVD, dan Mami Yovita.
Pembawaan materi yang disampaikan sangat menarik dan menyenangkan. Dalam sesi dijelaskan bahwa menjadi misdinar bukan sekadar menjalankan tugas, tetapi merupakan panggilan untuk memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan. Ada banyak hal yang bisa dibanggakan dari seorang misdinar, mulai dari menjadi satu-satunya pelayan gereja yang memahami urutan Perayaan Ekaristi dengan baik, memiliki kesempatan naik ke altar untuk membantu imam, hingga mengenal pakaian dan alat-alat liturgi. Romo Erick dan Romo Naryo sangat mengapresiasi kegiatan retret misdinar ini. Menurut mereka, melalui kegiatan besar dan bermanfaat seperti ini, kita benar-benar meluangkan waktu untuk belajar dan bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan semakin dekat dengan Tuhan.


Kegiatan renungan dan meditasi juga sangat membantu menjernihkan pikiran dan menenangkan hati. Kegiatan seru lainnya adalah games dan outbound dengan permainan yang beragam, mulai dari domba yang hilang, estafet tepung, corong air, coin relay, dan lainnya. Dinamika kelompok atau pos menjadi kegiatan paling menegangkan. Suasana gelap yang menyelimuti ditambah penutup mata, tantangan di setiap pos, dan peran kakak panitia membuat ketegangan semakin terasa sehingga menjadikan kegiatan ini sebagai pengalaman yang mendebarkan sekaligus seru.
Terdapat Name Secret Angel, yaitu misi untuk berbuat baik secara diam-diam kepada peserta lain yang namanya kita dapatkan secara acak. Di malam kedua, RD. Yulius Eko Priyambodo turut hadir memberikan sepatah dua kata yang sangat menginspirasi. Drama yang ditampilkan setiap kelompok menambah warna dalam retret kali ini dengan penampilan yang terbaik. Mereka menunjukkan ide kreatif, akting yang mengesankan, serta properti yang dibuat dengan penuh usaha. Flashmobdan tarian bersama turut menambah sukacita dengan gerakan-gerakan lucu yang menghibur. Kegiatan ditutup oleh perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Pater Martin Harun, OFM.


Banyak pelajaran dan pengalaman luar biasa yang kami dapatkan. Kami semakin bangga menjadi misdinar dan berkomitmen untuk tumbuh dalam iman, menjadi pribadi yang lebih baik, serta menjadi inspirasi bagi sesama.
(Artikel by Agnes Novila; Dokumentasi by Misdinar Vincentius)