Menumbuhkan Semangat Pelayanan

Para pengurus Misdinar PSVGP 2025 dibekali keterampilan kepemimpinan dan manajemen waktu untuk melayani dengan sukacita.

Di tengah kesibukan pelayanan liturgi dan semangat kaum muda yang terus tumbuh, para pembina Misdinar Paroki Santo Vincentius a Paulo, Gunung Putri, mengadakan pembekalan bagi para pengurus Misdinar 2025. Kegiatan ini menjadi momen berharga untuk memperkuat semangat kepemimpinan, kedisiplinan, dan cinta pelayanan di antara para pelayan altar muda paroki. Tahun ini, suasana pembekalan terasa berbeda. Tidak lagi diadakan di ruang paroki seperti biasanya, melainkan di sebuah Coffee & Meeting Space yang hangat dan bersahabat. Di tempat sederhana itu, para pengurus muda duduk melingkar, mendengarkan dengan saksama, saling berbagi pandangan, dan menyeduh semangat baru dalam pelayanan mereka.

Menurut Bapak Thomas Aquinas Fatma Selecta, selaku pembina Misdinar, kegiatan ini lahir dari kebutuhan untuk memperlengkapi para pengurus yang kini memikul tanggung jawab besar dalam mengatur jalannya organisasi sekaligus tetap setia melayani di altar. Ia menuturkan bahwa para pengurus perlu memiliki dasar kepemimpinan yang kuat serta kemampuan mengatur waktu agar tidak kewalahan di tengah kesibukan. “Pengurus Misdinar punya banyak tugas, jadi perlu dibekali kemampuan leadership dan juga SOP yang benar. Selain itu, mereka harus belajar manajemen waktu agar tetap seimbang antara pelayanan, sekolah, dan kehidupan pribadi,” ujarnya. Ia menambahkan, tujuan utama kegiatan ini adalah membentuk pengurus yang mampu berkoordinasi lintas bidang dan menjalankan perannya dengan bijak. Materi yang dibagikan meliputi kepemimpinan, manajemen waktu, standar operasional prosedur, hingga koordinasi tim. “Kami melihat semangat mereka luar biasa,” lanjutnya. “Pengurus yang sekarang punya tanggung jawab tinggi, dan kami percaya mereka sanggup melaksanakan tugasnya dengan baik.” Ia pun menutup pesannya dengan sederhana: “Selalu berdoa dan yakin Tuhan menyelesaikan masalah kita.”

Hal serupa disampaikan oleh Bapak Yohanes Babtista Ngadimin, Koordinator Bidang Pendampingan Iman. Ia memandang pembekalan ini bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan bagian dari proses pembentukan karakter iman para Misdinar. “Melalui pembekalan ini, anak-anak mulai diberi wawasan untuk menjadi pemimpin yang baik. Ini bekal berharga agar kelak mereka tumbuh menjadi pemimpin dan saksi Kristus di tengah masyarakat,” tuturnya. Ia juga menekankan pentingnya menanamkan sikap rendah hati, kesetiaan, dan keteguhan dalam iman. “Kami berharap mereka tumbuh menjadi anak-anak yang rendah hati, setia, bersukacita, dan menjadi teladan bagi umat,” tambahnya, sambil menegaskan bahwa peran para pendamping adalah untuk selalu hadir, kreatif, dan tak jemu membimbing.

Dari sisi liturgi, Bapak Agustinus Suryanto, Ketua Seksi Liturgi, menilai pembekalan ini sebagai langkah penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan misa di paroki. Ia menegaskan bahwa Misdinar tidak hanya berperan teknis di altar, melainkan juga menjadi teladan iman bagi umat. “Kegiatan ini kami pandang sebagai sarana formasi rohani sekaligus pembentukan karakter pelayan altar yang setia dan disiplin,” jelasnya. Ia pun berharap, dari Misdinar akan tumbuh pelayan Gereja yang tangguh, baik sebagai awam aktif maupun calon imam dan biarawan-biarawati di masa depan.

Bagi Benediktus Alvino Bimasuta, Ketua Misdinar PSVGP, pembekalan ini memberikan pengalaman baru yang berharga. “Menurutku, kegiatan ini penting banget buat jalannya organisasi. Bukan cuma buat Misdinar, tapi juga buat kehidupan sehari-hari, tentang bagaimana mengatur waktu dan berkomunikasi dengan baik,” ungkapnya. Ia mengaku banyak belajar dari sesi tentang kepemimpinan dan tata pelayanan altar. “Aku sadar, kita semua sebenarnya pemimpin yang punya kendali atas hidup kita sendiri. Yang menghalangi kamu itu pikiran kamu sendiri, dan kamu sukses karena usaha kamu,” katanya sambil tersenyum. Vino berharap agar Misdinar PSVGP dapat menjadi lebih dari sekadar kelompok pelayanan, melainkan seperti keluarga, tempat bertumbuh, berbagi, dan berdoa bersama.

Sementara itu, Theresia Cherly Manggarani, salah satu pengurus muda, juga mengungkapkan rasa syukurnya. Ia merasa banyak mendapat wawasan baru dan terinspirasi oleh para pembicara. “Yang paling berkesan buatku adalah waktu pembicara bilang kalau jadi pengurus harus punya semangat, keyakinan bahwa aku bisa, serta sikap dan tanggung jawab yang baik,” tuturnya. Baginya, pembekalan ini bukan hanya tentang tugas organisasi, tapi juga tentang membangun hubungan yang lebih baik dengan sesama pelayan. “Aku ingin lebih kompak dan semangat bareng teman-teman dalam pelayanan,” tambahnya.

Dari seluruh rangkaian kegiatan, satu hal tampak jelas: semangat pelayanan para Misdinar PSVGP tumbuh semakin matang. Dari pembina hingga pengurus muda, semua satu suara bahwa pelayanan bukan sekadar rutinitas, melainkan panggilan iman yang dijalani dengan rendah hati dan sukacita. Semoga Misdinar Paroki Santo Vincentius a Paulo, Gunung Putri, terus bertumbuh menjadi keluarga pelayan altar yang kuat, setia, dan berakar dalam iman, menjadi generasi muda yang melayani Tuhan dengan disiplin, kasih, dan sukacita sejati.

(Artikel dan foto by Komsos Vincentius – Andre & Bryan)

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *