Peresmian Taman Doa Maria Bunda Penolong Abadi PSVGP

Hari Minggu, 20 September 2025 akan menjadi momen bersejarah bagi umat Paroki Gunungputri. Bersamaan dengan bulan September yang dalam tradisi Katolik, dipersembahkan kepada Devosi Bunda Maria, Taman Doa Maria Bunda Penolong Abadi diresmikan oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur, Uskup Keuskupan Sufragan, Bogor. Peresmian ini dilaksanakan setelah Perayaan Ekaristi didampingi Sekretaris Keuskupan, Bogor, RD. Marselinus Wisnu Wardhana yang membacakan surat keputusan resmi, dan Pastor Paroki St. Vincentius A Paulo, RD Yulius Eko Priyambodo

Dalam homilinya, Mgr. Paskalis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pastor Paroki atas prakarsa beliau untuk memulai proses pembangunan gereja hanya setelah tiga tahun menjadi paroki. Beliau juga menegaskan bahwa peresmian taman doa tersebut memiliki makna yang sangat dalam, terutama karena bertepatan dengan Tahun Yubileum, di mana setiap peziarah membawa harapan baru.

“Peziarahan selalu menjadi pengingat bahwa harapan tidak pernah hilang. Di tengah tantangan hidup di dunia, Bunda Maria selalu hadir untuk mendampingi,” tutur Uskup.

Rangkaian Peresmian Taman Doa

Setelah Perayaan Ekaristi, umat diajak mengikuti rangkaian peresmian taman doa. Acara dimulai dengan doa pemberkatan oleh Bapak Uskup dilanjutkan dengan pemercikan air berkat dan penandatanganan prasasti taman doa. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemberian persembahan bunga oleh Bapak Uskup, Sekretaris Keuskupan, dan Pastor Paroki. Diteruskan dengan pemberian persembahan lilin dan rosario oleh para koordinator bidang dan koordinator wilayah, diikuti dengan persembahan bunga dari 15 ketua lingkungan.

Peresmian taman doa “Maria Bunda Penolong ditutup dengan suasana meriah ketika Bapa Uskup, Sekretaris Keuskupan, Pastor Paroki, dan  anggota koor Crescendo, melepaskan burung merpati dan balon ke udara. Peristiwa ini menjadi simbol pengharapan dan doa umat yang melambung kepada Tuhan.

Ada momen unik sekaligus menyentuh, tetapi mungkin luput dari perhatian banyak orang, yaitu salah satu burung merpati yang dilepaskan tidak terbang jauh, melainkan bertengger tenang di taman doa, seolah menjadi tanda kehadiran Roh Kudus yang  ingin menetap, menjaga, dan memberkati taman doa yang baru saja diresmikan. Kehadirannya membawa pesan hening, bahwa tempat itu adalah ruang kudus di mana kasih Allah berdiam melalui perantaraan Bunda Maria.

Taman Doa sebagai Buah dari Kebersamaan Pastor Paroki dan seluruh Umat

Taman doa ini adalah buah dari doa, kerja sama, dan ketekunan seluruh umat, yang pembangunannya digagas oleh Pastor Paroki, RD Yulius Eko Priyambodo, yang baru beberapa waktu ditempatkan di Paroki Gunungputri. Penantian panjang itu kini seperti menemukan oasenya. Dengan semangat dan dukungan umat, impian itu kini menjadi kenyataan.Dari doa, tenaga, hingga dukungan materi, semuanya bersatu demi satu tujuan: menghadirkan bangunan gereja yang masih dalam proses pembangunannya, dan tempat berdoa yang membawa kedekatan dengan Allah melalui perantaraan Bunda Maria.

Bagi umat Paroki Gunungputri, Taman Doa ”Bunda Maria Bunda Penolong Abadi” akan menjadi pusat devosi, tempat berziarah, sekaligus ruang hening untuk berserah diri. Kehadirannya diharapkan memperkuat iman dan menumbuhkan semangat kebersamaan, tidak hanya bagi umat paroki, tetapi juga bagi siapa saja yang datang berdoa.

(Artikel by Rismawati Nainggolan. Foto by Komsos Vincentius)

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *