Ziarah Porta Santa: Perjalanan Iman, Refleksi, dan Sukacita

Sabtu, 20 September, ibu-ibu dan SEKAMI anak/remaja dari lingkungan St. Maria Magdalena melakukan ziarah porta santa ke lima gereja di Keuskupan Agung Jakarta. Lima gereja yang dikunjungi adalah Gereja St. Yakobus Kelapa Gading, Gereja St. Paskalis Cempaka Putih, Gereja Katedral St. Maria Diangkat ke Surga Jakarta, Gereja St. Regina Caeli Pantai Indah Kapuk, dan Our Lady of Akita Pantai Indah Kapuk. Rombongan memulai perjalanan dari titik kumpul yang telah ditentukan dengan semangat doa, rasa persaudaraan, dan antusiasme untuk merasakan kehadiran Tuhan dalam setiap langkah. Destinasi pertama adalah Gereja St. Yakobus Kelapa Gading, di mana peziarah mendapat kesempatan istimewa bertemu dengan RD Robertus Iswanto, yang baru saja menerima tahbisan imamat dan ditugaskan sebagai pastor pendamping di paroki tersebut. Kehadiran beliau menjadi pengingat bahwa iman selalu tumbuh dan dibaharui, serta menguatkan kesadaran bahwa setiap panggilan memiliki peran dalam membangun Gereja.

Perjalanan ke gereja berikutnya menghadirkan kejutan manis. Awalnya, tujuan kedua adalah Gereja Kim Taegon, namun saat tiba di sana, umat setempat sedang merayakan pesta nama. Maka, rombongan dialihkan ke Gereja St. Paskalis Cempaka Putih, yang justru memberikan pengalaman lebih hidup. Peziarah berkesempatan menyaksikan perarakan dan saling dadah-dadah dengan umat Kim Taegon yang sedang merayakan pesta nama, sehingga suasana menjadi hangat dan penuh sukacita. Momen ini mengingatkan bahwa perjalanan iman tidak selalu linier, tetapi setiap pengalaman—terduga atau direncanakan—dapat menjadi sarana rahmat dan sukacita rohani.

Setiap perhentian di gereja menjadi kesempatan untuk merenung dan memaknai perjalanan jubilee. Di Katedral St. Maria Diangkat ke Surga Jakarta, peserta menyadari makna pusat iman, yaitu, Yesus sebagai jalan, kebenaran, dan hidup. Di Gereja St. Regina Caeli dan Our Lady of Akita PIK, doa-doa yang dipanjatkan sebagai refleksi hidup sehari-hari, kesalahan yang perlu diampuni, dan langkah-langkah kecil menuju pertumbuhan rohani. Cuaca yang teduh dan syahdu sepanjang perjalanan menambah kedalaman pengalaman, menjadi teman doa dan momen introspeksi. Ibu Amelia, salah satu peserta peziarah menyampaikan, “Puji Tuhan semua senang. Cuacanya syahdu mengantarkan perjalanan.”

Peziarahan rohani tersebut mengajak setiap peserta untuk menatap kehidupan dengan hati yang lebih penuh iman, syukur, dan pengharapan. Melalui doa dan kebersamaan, para peziarah diajak menyadari bahwa jubilee adalah waktu untuk memperbarui diri, memperdalam iman, dan menemukan sukacita dalam relasi dengan Tuhan serta sesama. Semoga pengalaman ini menjadi berkat bagi seluruh umat Lingkungan Maria Magdalena, menguatkan ikatan persaudaraan, dan menumbuhkan kesadaran bahwa perjalanan iman adalah perjalanan yang selalu hidup, penuh kejutan, dan sarat makna.

Guyub lingkunganku! Maju parokiku!

(Artikel by Rismawati Nainggolan)

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *