“Lihatlah Yesus disambut di gerbang Yerusalem! Umat bagai lautan dengan palma di tangan.”
Minggu Palma merupakan awal dari penderitaan Tuhan kita, Yesus Kristus. Hari ini, Yesus memasukki kota Yerusalem dengan menunggangi seekor keledai dan diiringi sorak-sorai. Yesus yang datang dengan seekor keledai melambangkan diri-Nya yang penuh dengan kerendahan hati. Ia datang ke dunia untuk menyebarkan kebaikan dan menebus dosa manusia. Daun palma yang kita ayunkan merupakan simbol dari kehormatan dan kemenangan.


Atmosfer suasana di gereja mendadak berubah setelah pembacaan Kisah Sengsara Tuhan Yesus. Hanya berbeda beberapa menit saja, kemeriahan karena Sang Mesias telah datang berubah menjadi ketegangan yang dahsyat karena Yesus harus menderita dan wafat di kayu salib. Yang tadinya sorakan “Hosana!” dari para umat kelak akan berubah menjadi seruan, “Salibkan Dia!” Gemuruh sorak dan sorai seketika berubah menjadi rasa sengsara yang dirasakan oleh Yesus.
Melalui Minggu Palma yang dirayakan hari ini oleh seluruh Gereja Katolik, kita diajak untuk kembali mengingat dan merefleksikan betapa panjangnya perjalanan Yesus. Ia menerima untuk menderita dan wafat di kayu salib. Paroki St. Vincentius a Paulo Gunung Putri turut mengenang perayaan ini selama dua kali, yaitu Sabtu (12/03/25) dan Minggu (13/03/25). Perayaan Sabtu Palma dan Minggu Palma dipimpin oleh RD. Yulius Eko Priyambodo yang mengenakan kasula merah sebagai makna akan pengorbanan, darah, dan cinta Tuhan yang menyala-nyala.



Perayaan Sabtu Palma dan Minggu Palma berjalan dengan khusyuk. Segenap umat bersama-sama datang untuk mengenang Yesus yang disambut meriah di Yerusalem. Kiranya kita, anak-anak-Nya, dapat senantiasa mengikuti dan merenungkan perjalanan Yesus yang penuh pengorbanan hingga akhirya Ia bangkit dengan mulia bersama Bapa di Surga.
(Artikel dan Foto by Komsos Vincentius – Mafa, Yoga, Andre, Tian, dan Aji Neno)