Minggu, 23 Februari 2025 dalam suasana penuh sukacita dan khidmat, umat Paroki St. Vincentius a Paulo Gunung Putri mengadakan misa bersama Mgr. Paskalis Bruno Syukur untuk memperingati ulang tahun tahbisan episkopalnya. Acara ini dihadiri umat yang berkumpul dengan penuh sukacita untuk merayakan momen istimewa ini.
Perayaan Ekaristi dibuka dengan perarakan liturgi yang dipimpin oleh pembawa bendera paroki, diikuti oleh para misdinar dan petugas liturgi lainnya. Salah satu hal yang mencuri perhatian dalam prosesi pembukaan adalah partisipasi anak-anak yang mengenakan pakaian cosplay mirip dengan yang dikenakan oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur. Pakaian tersebut menambah kemeriahan dan kehangatan dalam perayaan tersebut. Kehadiran anak-anak yang mengenakan busana layaknya seorang uskup tidak hanya menciptakan suasana penuh keceriaan, tetapi juga memberikan penghormatan kepada figur kepemimpinan Gereja, serta memperlihatkan semangat kebersamaan umat dalam perayaan ini.

Dalam homilinya, Mgr. Paskalis Bruno Syukur menyampaikan pesan yang mendalam mengenai pentingnya kasih dalam kehidupan umat beriman. Beliau mengingatkan umat, “Tuhan mengajak kita, hendaklah kita hidup saling mengasihi satu sama lain.” Sebagai contoh konkret, Mgr. Paskalis mengangkat kisah Daud dan Saul yang tertulis dalam bacaan pertama misa hari itu. Meskipun Saul berusaha mencelakakan Daud, Daud memilih untuk tidak membalas kebencian tersebut dengan kekerasan, melainkan dengan kasih dan pengampunan. Pesan ini mengajak umat untuk meneladani sikap Daud dalam menghadapi konflik, yang mengutamakan perdamaian dan saling mengasihi.
Pesan ini mengingatkan umat untuk hidup dalam semangat kasih yang tulus kepada sesama, tanpa melihat perbedaan atau rasa dendam. Kasih yang diajarkan Tuhan, menurut Bapa Uskup, adalah kasih yang tanpa syarat dan senantiasa menghadirkan damai sejahtera di tengah-tengah kehidupan.


Perayaan ulang tahun tahbisan episkopal Mgr. Paskalis Bruno Syukur memiliki makna yang dalam, baik bagi Mgr. Paskalis sendiri maupun bagi seluruh umat di keuskupan. Momen ini bukan hanya sekadar perayaan pribadi, tetapi juga menjadi kesempatan bagi umat untuk bersyukur atas pelayanan dan bimbingan yang telah diberikan oleh Bapa Uskup selama bertahun-tahun. Perayaan ini juga menjadi momen refleksi bagi umat tentang pentingnya peran para gembala dalam kehidupan beriman.
Setelah misa berakhir, acara dilanjutkan dengan perayaan pemotongan kue sebagai simbol syukur dan kebersamaan. Suasana penuh keakraban dan kegembiraan menyelimuti seluruh umat yang hadir, menandai perayaan yang hangat dan penuh kasih. Misa dan perayaan ulang tahun tahbisan ini berhasil menyatukan umat dalam semangat kebersamaan, kasih, dan rasa syukur. Pesan kasih yang disampaikan oleh Mgr. Paskalis dalam homilinya diharapkan dapat terus dihidupi oleh seluruh umat Katolik dalam kehidupan sehari-hari.


(Artikel by Komsos Vincentius – Elisabeth Vyona & Tim Dokumentasi)