Dalam kehidupan, dua orang yang memilih dan memutuskan untuk terikat sebagai suami-istri adalah sebuah pilihan yang mulia. Mereka dipersatukan oleh Allah sebagai satu tubuh, satu hati, dan satu kesatuan yang utuh. Dalam kehidupan berumah tangga, pasangan suami-istri pasti akan menghadapi berbagai gejolak, seperti emosi, perasaan, dan tingkah laku. Untuk menghadapi semua gejolak itu, komunikasi menjadi hal yang paling penting.
Masih dalam rangkaian acara HUT ke-2 Paroki St. Vincentius a Paulo Gunung Putri, pada hari Sabtu, 27 Januari 2023 dilaksanakan rekoleksi pasutri yang mengangkat tema “Masih Adakah Cinta?”. Rekoleksi pasutri ini dibawakan oleh RD. Yustinus Dwi Karyanto dan pasutri Nico-Prissy. Walaupun cuaca mendung dan sempat gerimis, para pasutri tetap terlihat semangat untuk mengikuti rekoleksi ini.
Salah satu highlight penting yang disampaikan oleh Romo Dwi, dalam sesi materi “Bersatu dengan Pokok Anggur yang Benar”, adalah “Kita harus memangkas hal-hal atau kebiasaan buruk yang terdapat dalam hubungan suami-istri, baik suami maupun istri, agar buah berupa cinta dapat bertumbuh menjadi buah yang manis.” Pasangan suami-istri juga diajak untuk meng-upgrade cinta kasih perkawinan mereka yang telah terjalin selama beberapa tahun. Tidak hanya itu, pasutri yang hadir juga diajak untuk menulis rencana pertumbuhan ke dalam secarik kertas kosong, sebagai komitmen pasangan, agar dapat berbuah dan menjadi berkat bagi keluarga, gereja, dan sesama.
Rekoleksi pasutri ditutup dengan ibadat dan pembaruan janji pernikahan. Para pasutri juga diajak untuk mengungkapkan rasa kasih dan sayang mereka satu sama lain, baik suami kepada istri dan sebaliknya, dengan saling berpegangan tangan dan berpelukan mesra. Rasa terharu dan senang tentu saja bercampur menjadi satu. Semoga pasangan suami-istri dapat semakin menumbuhkan benih-benih cinta yang nantinya akan menjadi bekal dalam kehidupan berkeluarga.
“Masihkah ada cinta? Masih!!”
(Artikel dan foto by Komsos Vincentius – Mafa & Mery)
