Sakramen Baptis merupakan fondasi dan pintu masuk kepada seluruh kehidupan Kristiani sebagai sakramen pertama yang diterima. Kita menjadi anggota-anggota Kristus, digabungkan dengan Gereja-Nya dan mengambil bagian dalam Misi Gereja. “ Sakramen kelahiran kembali melalui air dan dalam sabda Allah.”. Pembaptisan [Yunani “baptizein”] berarti “mencelup”. Pencelupan ke dalam air adalah lambang kematian dan pembersihan, tetapi juga kelahiran kembali dan pembaharuan. Pembersihan dari dosa dan kelahiran kembali dalam Roh Kudus (Bdk. Kis 2:38; Yoh 3:5).
Minggu, 3 September 2023 di Paroki St. Vincentius a Paulo Gunung Putri telah melaksanakan baptisan kepada seorang bayi yang diberikan oleh RD. Alexander Ardhiyoga. Beliau berpesan dalam khotbahnya adalah mereka yang akan dicurahkan Roh Kudus dalam sakramen baptis akan diberi hati nurani yang luar bisa dapat mengalahkan iblis. Pembaptisan juga dinamakan penerangan, karena siapa yang menerima katekese akan diterangi oleh Roh. Karena di dalam pembaptisan ia telah menerima Sabda, terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, maka orang yang dibaptis itu, setelah menerima terang menjadi putera terang, ya malah menjadi terang itu sendiri.


Pembaptisan tidak hanya membersihkan dari semua dosa, tetapi serentak menjadikan orang yang baru dibaptis suatu “ciptaan baru” , seorang anak angkat Allah ; ia mengambil bagian dalam kodrat ilahi adalah anggota Kristus ahli waris bersama Dia dan kenisah Roh Kudus. Maka, marilah kita menutup kesalahan kita, seperti tidak jujur terhadap orang tua atau pasangan. Mulai mempersembahkan niat baru, tidak hanya roti dan anggur tetapi persembahkan hati ini yang baik, hari baru semangat yang baru, tekad yang baru Roh Suci akan senantiasa hadir bersama kita.


Semoga dengan pembaptisan ini, anak-anak dapat semakin bertumbuh imannya dan berkontribusi positif dalam Gereja Katolik serta di masyarakat umum.
Foto by Komsos Paroki St.Vincentius Gunung Putri