Pembekalan IYD (Pra IYD)
Pembekalan Indonesian Youth Day dilaksanakan pada tanggal 3-4 Juni 2023 di Seminari Menegah Stella Maris pada pukul 15.00. Di hari pertama pembekalan, setelah registrasi dan check in, kami diajak untuk melakukan ice breaking sebagai permulaan kegiatan ini. Kami juga melakukan persiapan dan berbenah diri sebelum pemaparan materi dimulai. Pemaparan materi dibagi menjadi dua sesi (sesi ke-1 dan sesi ke-2) dan didalamnya juga disertakan sharing pengalaman dan dinamika bersama. Untuk mengakhiri pembekalan IYD di hari pertama, kami melakukan adorasi bersama dengan anak-anak seminari. Kami juga mendapat beberapa informasi mengenai kegiatan yang akan kami laksanakan di hari selanjutnya.
Pada hari kedua dalam pembekalan kegiatan IYD 2023, kami mengawali kegiatan dengan Perayaan Ekaristi Mingguan yang dipimpin oleh Romo Nanang dan Romo Mario. Beralih dalam pemberian materi pada sesi ke-3, dalam sesi ini kami dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan dinamika bersama yang dirangkai dalam bentuk pos per pos. Untuk sesi ke-4 dan ke-5, kami diberi penjelasan sekilas mengenai IYD 2023 dan persiapan apa saja yang diperlukan saat kegiatan IYD 2023 berlangsung. Selain itu, untuk persiapan misa perutusan yang dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2023, kami juga melakukan latihan koor.


Rangkaian Kegiatan IYD
Dalam rangka memeriahkan kegiatan IYD 2023 yang dilaksanakan di Keuskupan Agung Palembang dari tanggal 26-30 Juni 2023, Paroki Santo Vincentius a Paulo Gunung Putri mengutus Kakak Cornelius Miguel atau yang biasa disapa Miguel sebagai perwakilan Paroki. Yuk, kita ulik lebih dalam rangkaian kegiatan IYD 2023!
Day 1 – Para peserta IYD 2023 berkumpul di Keuskupan Bogor, tepatnya di ruang rapat Keuskupan Bogor, untuk melakukan briefing dan pembagian dresscode. Sebelum berangkat, kami melakukan beberapa hal terlebih dahulu, seperti latihan koor untuk misa perutusan, mengikuti misa perutusan, dan juga berfoto bersama. Kami harus menyeberang dari Pelabuhan Merak terlebih dahulu untuk sampai ke Palembang. Kami sampai di Lampung sekitar pukul 03.00 dini hari. Sesampainya disana, kami disambut dengan beberapa macam adat Palembang, yaitu topi dan selempang adat khas Palembang. Penyambutan para peserta IYD dilakukan di Gor Dempo yang dilanjutkan dengan perayaan Ekaristi. Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Mgr. Yohanes Harun Yuwono dimulai pukul 16.00. Opening Ceremony dan berkat penutup menjadi acara penutup di pertama ini.
Day 2 – Di hari kedua ini, rangkaian kegiatan kami diawali dengan perayaan ekaristi yang berlokasi di Ruang Doa Dining Hall. Setelah perayaan ekariti berlangsung, kami sarapan pagi bersama dan dilanjutkan dengan sesi “Orang Muda Melihat”. Sesi ini membahas mengenai bagaimana survei tentang pengalaman orang muda yang malas untuk mengambil peran aktif di gereja. Kelompok kami juga berdinamika tentang “Orang Muda Berbicara” yang membahas tentang bagaimana cara untuk melakukan pendekatan terhadap anak-anak muda agar aktif kembali di gereja sehingga dapat turut serta mengambil peran dalam berbagai kegiatan di gereja. Selain itu, ada juga sesi yang bernama sesi “Orang Muda Belajar” yang dibagi menjadi beberapa kelas. Miguel mendapat kesempatan untuk bergabung di kelas B yang membahas tentang keluarga yang dibawakan oleh Romo Eko Wahyu, OSC. Ada dua ayat yang menurutnya penting, yaitu “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia (Kej 2:18).” Dan juga cuplikan ayat dari Kejadian 2:23 yang berbunyi, “Sepadan diambil dari bagian laki-laki, maka berbeda dengan dari ciptaan lainnya. “Inilah tulang dari Tulangku dan daging dari dagingku”. Anugerah: Perempuan itu diciptakan Allah, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Acara di hari kedua ini diakhiri dengan santap malam dan ibadat perdamaian serta pengakuan dosa.


Day 3 – Seperti pada hari sebelumnya, perayaan ekaristi menjadi awal dari seluruh kegiatan kami di hari ini. Setelah sarapan, kami melakukan persiapan kegiatan outing menuju Panti Asuhan Santa Maria Pasang Surut. Karena akses jalan tidak apat ditempuh bus, kami harus berjalan kaki untuk sampai kesana. Sesampainya di Panti Asuhan Santa Maria Pasang Surut, kami melakukan dinamika bersama dengan anak-anak panti asuhan dan bercerita tentang Panti Asuhan Santa Maria Pasang Surut. Kami juga diajak untuk berkeliling Panti Asuhan dan menanam pohon di sekitar panti. Kami juga berkunjung ke paroki Gereja Katolik Allah Maha Murah yang letaknya tidak jauh dari panti asuhan. Kami diajak untuk berkeliling dan bercerita tentang bagaimana pertumbuhan gereja tersebut.
Day 4 – Kami mengawali kegiatan kami dengan doa pagi yang dilanjutkan dengan sarapan. Setelah itu, kami melanjutkan dengan RTL atau Rencana Tindak Lanjut yang didalamnya berisi poin apa saja yang dapat dibawa untuk kegiatan kedepannya. Kami sebagai orang-orang muda penerus gereja juga diteguhkan bahwa orang muda harus berkembang baik dalam lingkungan maupun paroki sehingga dapat terjadi sebuah perkembangan di dalam diri orang muda itu sendiri. Perayaan ekaristi dilaksanakan pada pukul 15.00 yang dipimpin oleh Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC. Sorong Manokwari, Papua, diumumkan akan menjadi tuan rumah untuk kegiatan IYD pada tahun 2028. Acara Orang Muda Berkreasi dalam bentuk pentas seni juga diselenggarakan di hari keempat ini yang berisi beberapa penampilan dari setiap regio, yaitu Regio Nusa Tenggara, Regio MAM (Makassar, Amboina, Manado), Regio Kalimantan, Regio Sumatera, Regio Jawa, dan Regio Papua.


Day 5 – Kegiatan di hari ke-5 ini diawali dengan sarapan pagi dan persiapan check out dari Wisma Atlet. Sebelum pulang, kami berkumpul di sekitar Jakabaring Sport City untuk berfoto bersama. Setelah semua kegiatan usai, kami bergegas pulang menuju Bogor. Akhirnya, setelah melakukan perjalanan yang sangat panjang, kami tiba di Keuskupan Bogor. Sungguh pengalaman baru yang sangat berkesan dan menyenangkan ketika menjadi salah satu yang terpanggil untuk mengikuti kegiatan Indonesian Youth Day tahun ini.
( Artikel by Cornelius Miguel, Perwakilan Peserta dari OMK Vincentius )