BUAH YANG MENGINSPIRASI

Teman-teman PSVGP (Paroki St. Vincentius Gunung Putri) pasti mengenal, pernah berjumpa, dan menaiki makhluk hidup yang satu ini, yakni pohon. Pohon, khususnya yang berbuah memiliki siklus hidup. Pohon berasal dari biji, bertumbuh, berbuah, kemudian mati. Ketika masih dalam wujud biji, sang pemilik menyiapkan tanah dan pupuk yang baik. Usaha dari pemilik berlangsung terus-menerus. Tiap hari, ia rajin menyirami tanaman itu. Intensitas panas dari terik matahari juga diperhitungkan olehnya. Ia mau agar tanaman yang dirawat ini menghasilkan buah yang nikmat.

Tanaman itu bertumbuh menjadi besar dan menghasilkan buah. Pemilik tanaman dan orang-orang disekitar pekarangan rumah turut senang akan kehadirannya. Ketika siang hari, ia memberi kenyamanan kepada orang-orang sekitar. Banyak dari mereka memilih istirahat, adapula yang saling berbagi pengalaman. Ketika malam ia memberi mereka teman. Banyak binatang memilih istirahat disana sebab tanamannya besar dan berbuah. Ketika saatnya berbuah, banyak yang ceria karena dapat menikmati buah dari tanaman itu.

(Foto: Komsos PSVGP)

Teman-teman PSVGP, pada Sabtu, 17 Juni 2023, PAUD Taman Seminari St. Vincentius mengadakan acara pelepasan beberapa siswa dan siswi. Acara dihadiri oleh orangtua dari mereka dan dari siswa-siswi yang masih melanjutkan pendidikan. Siswa-siswi yang akan dilepas, memakai pakaian adat. Ada yang berpakaian adat jawa, ada yang berpakaian adat batak, adapula yang memakai pakaian adat flores. Acara tersebut juga dihadiri oleh Bimas Katolik Kementerian Agama Kabupaten Bogor, ibu Catharina Rinanti.

(Foto: Komsos PSVGP)

Selama acara berlangsung, para siswa-siswi bersukacita. Beberapa dari mereka menampilkan tarian, dan puisi. Pada saat menari, beberapa anak yang tidak tampil di panggung ikut serta menari didekat orangtuanya. Beberapa orangtua terlihat memegang ponsel untuk mengabadikan keceriaan anak-anaknya. Keceriaan mereka terus berlanjut. Siswa-siswi yang ingin dilepaskan, terlihat senang ketika diberikan piala dan syal oleh guru-gurunya. Keceriaan itu diabadikan oleh guru dan beberapa orangtua.

(Foto: Komsos PSVGP)

Siswa-siswi taman seminari yang akan dilepaskan sama halnya dengan tanaman. Ketika masih masa pendidikan di taman seminari, mereka dirawat, dididik oleh para guru. Para guru menggunakan berbagai metode pengajaran agar mereka mampu menangkap apa yang diajarkan. Ketika waktu pembelajaran selesai, orangtua telah siap menunggu mereka pulang. Keceriaan, kesenangan selama perjalanan bertemu dengan orangtua mengandaikan bahwa mereka menikmati pembelajaran disana. Orangtua pun terlihat senang ketika melihat anaknya menghampirinya dengan ceria.

Semoga siswa-siswi yang telah selesai menjalani masa pendidikan di taman seminari mampu menginspirasi banyak orang, terkhusus teman-teman disekitarnya. Semoga mereka dapat tetap semangat menjalani masa pendidikan di jenjang selanjutnya. Untuk menutup tulisan ini, penulis menuliskan sebuah quote:

Selama manusia masih bernafas, manusia akan terus belajar. Semakin kita mendapat banyak pengetahuan, hendaklah kita semakin rendah hati. Raih pendidikan setinggi mungkin, abdikanlah pendidikan itu ke dalam masyarakat.

~Fr. Stanislaus Alexander Noning

Berita terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *