KAMIS PUTIH: MERENDAHKAN DIRI UNTUK MELAYANI

Perayaan Tri Hari Suci terdiri dari Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci atau biasa disebut malam paskah. Rangkaian tersebut diawali pada perayaan kamis putih dimana Yesus melakukan perjamuan malam terakhir bersama kedua belas murid-Nya sebelum Ia dikhianati oleh salah satu muridnya dan akhirnya ditangkap, disiksa, dan disalibkan. Pada perayaan kamis putih terdapat dua tindakan yang Yesus lakukan untuk menyatakan kasihnya, yaitu perjamuan malam dan pembasuhan kaki para rasul. Perjamuan malam terakhir yang dilakukan Yesus memiliki makna, yaitu Yesus mempersembahkan dirinya sendiri sebagai korban Paskah untuk penebusan dosa umat manusia. Sedangkan pembasuhan kaki para rasul memiliki makna bahwa Yesus ingin menunjukkan kerendahan hati-Nya dan kehambaanNya.


Yesus menjalankan tugas sebagai seorang hamba yang merendahkan dirinya sendiri dimana diri-Nya menjadi hamba yang melayani sampai tuntas dan melakukan pelayanan yang tulus, putih, setulus dan seputih cinta-Nya. Putih dan tulus pelayanan dan cinta-Nya itu hendak Ia wariskankan kepada para murid-Nya agar semua manusia yang melayani dan berkorban dapat meneladani Dia dengan pelayanan yang tulus dan dengan cinta yang putih, cinta yang bersih, cinta yang tuntas, bukan cinta yang asal-asal dan setengah-setengah. Hal ini juga menunjukkan bahwa seorang pemimpin itu haruslah melayani bukan dilayani.

Pada tanggal 6 April 2023, Perayaan Ekaristi Kamis Putih di Gereja St. Vincentius a Paulo Gunung Putri diselenggarakan sebanyak dua kali, yaitu pada pukul 17.00 sore dan 20.30 malam. Misa pertama yang dipimpin oleh RD Marselinus Wisnu Wardhana dan misa kedua yang dipimpin oleh RD. Alexander Ardhiyoga.

Pada perayaan Kamis Putih juga terdapat perarakan sakramen mahakudus dimana nantinya setiap lingkungan di Paroki melakukan tuguran atau adorasi sederhana sebagaimana kita menemani Yesus Kristus di awal penderitaan-Nya, yaitu ketika Ia berdoa di Taman Getsemani. Dalam injil Matius 26:41 “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.” Pesan penting yang ingin disampaikan dalam tuguran Kamis Putih, yaitu umat manusia diajak untuk berjaga-jaga dalam doa dan dalam keheningan agar tidak jatuh dalam pencobaan.

Selamat memasuki Tri Hari Suci!

Berita terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *