BERJALAN BERSAMA DAN SALING MENDUKUNG

Keuskupan Surabaya menjadi tuan rumah dalam pertemuan Komsos Regio Jawa yang berlangsung di Resi Aloysi 1 Claket Mojokerto pada tanggal 3-5 Maret 2023. Pertemuan ini mengambil tema Berjalan Bersama Mencintai Tuhan dan Alam Semesta. Kegiatan ini dihadiri oleh 39 peserta yang terdiri perwakilan dari 7 keuskupan yang berada di Regio jawa: Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Surabaya, Keuskupan Purwokerto, Keuskupan Agung Semarang, Keuskupan Malang, Keuskupan Bandung, dan Keuskupan Bogor.  Keuskupan Bogor sendiri mengirimkan lima peserta yaitu RD. Yustinus Joned Saputra sebagai ketua komsos Keuskupan Bogor, Maria Dwi Anggraini sebagai staff komsos Keuskupan Bogor, dan ketiga volunteer dari paroki yang ada di bogor yaitu Fr. Ignatius Bahtiar, Widdy Yuanto, dan Meryanty P. Yuk simak kegiatannya dari hari pertama.

Day One

Pertemuan ini dibuka dengan materi yang disampaikan oleh Bapak Boni Pudjianto, Ph.D selaku direktur pemberdayaan informatika. Beliau membawakan materi mengenai Digital Literacy. Terdapat 4 pilar literasi digital yaitu: digital skills, digital culture, digital ethics, dan digital safety. Beliau mengatakan bahwa budaya digital bukan hanya sopan santun, tetapi budaya digital memiliki keragaman yaitu bhineka tunggal ika, tidak hanya secara fisik namun juga secara digital dan etika yang harus dijunjung tinggi. Kesimpulan dari materi yang dibawakan oleh pak Boni adalah dunia digital itu bukan berevolusi tapi berevolusi sangat cepat, karena teknologi cepat sekali mengubah manusia sehingga dampak positif maupun negatif sangat besar maka kita bersama-sama harus berkolaborasi untuk mengurangi konten negatif.

Kegiatan dilanjutkan dengan misa bersama dimana selebran utama RD Yosef Eka Budi Susila sebagai Vikaris Jenderal (VikJen) keuskupan Surabaya dan konselebran RD Anthonius Gregorius A. Lalu sebagai Sekretaris Eksekutif Komsos KWI dan RD Alphonsus Boedi Prasetijo sebagai ketua Komsos Surabaya. Romo Yosef menyampaikan bahwa komsos mempunyai peranan penting didalam karya pewartaan. Terutama didalam media sosial yaitu untuk tetap mewartakan kerajaan Allah dan iman yang benar.

Day Two

Hari kedua, kegiatan diawali dengan misa yang dipimpin oleh RD. Reynaldo Antoni dari keuskupan Agung Jakarta. Romo yang biasa disapa dengan Romo Aldo mengatakan bahwa  bangsa israel yang dipimpin oleh Musa mengadakan perjanjian lagi dengan Allah. Kenapa lagi? Karena, kasih Allah yang sempurna yang tidak pernah memperhitungkan dosa dan kesalahan serta ketidaksetiaan manusia.  Kasih Allah itu sempurna dan gereja juga terus berusaha menghidupi kesempurnaan kasih, maka orang diajak untuk menghidupi kasih yang sempurna, dan kasih yang sempurna itu di wujudkan dengan mengasihi musuh.

Kesempatan baik bagi komsos dalam sesi sharing setiap keuskupan yang memaparkan mengenai komsos yang ada di keuskupan mereka masing-masing. Hasil dari sharing tersebut digunakan untuk mengembangkan komsos.  Romo Steven sebagai Sekretaris Komsos KWI memaparkan beberapa point yaitu pentingnya memperdalam tentang safe data menghadapi cyber crime, membangun jembatan untuk saling bekerja sama antar komisi di keuskupan, membangun kepercayaan kepada semua pihak dengan pembuktiaan. Selain itu Romo Steven juga menjelaskan mengenai 5k yaitu kemandirian finansial, kerja sama internal maupun external, keterlibatan orang muda, kelengkapan organisasi, dan ketersediaan dokumentasi.

Romo Aldo dari KAJ

Day Three

Hari ketiga, sekitar pukul 03.00WIB peserta berkumpul di lobby dan berangkat ke penanjakan view point, bukit kingkong dan lautan pasir untuk berfoto bersama. Kegiatan dilanjut dengan misa alam bersama di BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) atau view point bromo dengan selebran utama RD Jemmy Fantaw sebagai ketua komsos keuskupan Malang dan konselebran RD Barnabas Nono Juarno OSC sebagai ketua keuskupan Bandung, dan RD. Fikalis Rendy Aktor sebagai ketua komsos keuskupan Purwokerto. Dalam homili yang disampaikan oleh Romo Jemmy mengatakan Yesus mengajak ketiga muridnya yaitu Petrus, Yakobus, dan Yohanes yang sangat dikasihi dan mengalami berbagai macam peristiwa yang istimewa nyata dalam dirinya.

Suatu hal yang menarik dalam hal transfigurasi ketika Yesus menampakan kemuliaannya disitulah sesungguhnya Yesus menyatakan kepada para muridnya dan kepada kita semua akan siapakah identitas yang sesungguhnya. Gambaran akan hadirnya sang Mesias yang akan membawa keselamatan atau membebaskan setiap orang dari belenggu dosa tapi bagaimana kita mengalami peristiwa yang indah dan luar biasa ini. Petrus yang melihat peristiwa sangat membahagiakan bagi dirinya sehingga dia ingin mendirikan 3 kemah supaya pengalaman istimewa itu bisa dinikmati untuk seterusnya. Sesuatu yang menarik ketika petrus menawarkan kepada Yesus akan 3 kemah ini, petrus tidak segera memutukan “Tuhan, saya dirikan kemah sekarang” tetapi “Jikalau Engkau mau aku akan mendirikan 3 kemah.” Pernyataan petrus ini direfleksikan khususnya dalam masa prapaskah ini bagaimana kita mencoba membuka diri kita untuk tau sebenernya apa yang Tuhan kehendaki dan inginkan dalam kehidupan kita. Manusia diundang untuk senantiasa mendengarkan apa yang Tuhan inginkan dan harapan dalam kehidupanNya.

Setelah selesai misa Romo Budi selaku ketua komsos keuskupan surabaya mengatakan bahwa tahun kemarin tema hari komunikasi sosial mendengarkan dengan hati, tahun ini berbicara dengan hati yang paling dalam.

Misa Alam

Seluruh kegitan diakhiri dengan penaman bunga edelweis oleh Romo Stephen didampingi oleh Romo dari 7 keuskupan serta bapak Constantius Hendro Widjanarko, S.Hut sebagai pejabat UPT Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Tentunya banyak harapan yang kita inginkan, salah satunya yaitu agar komsos regio Jawa dapat berjalan bersama dan saling mendukung antar keuskupan.

Berita terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *