Pertemuan APP kedua Lingkungan St. Maria Magdalena

Rabu, 16 Maret 2022 di kediaman Bapak Wilhelmus dan Ibu Anna jam 20.00 – 21.00 Lingkungan St. Maria Magdalena mengadakan pertemuan APP yang ke-2 dengan tema “Dampak Buruk Penggunaan Bahan Bakar Minyak Terhadap Lingkungan”. Pertemuan dihadiri oleh 13 orang dewasa, 3 orang remaja dan 3 anak anak, yang diramaikan dengan diskusi yang berlangsung sangat menarik dan hampir semua yang hadir ikut sharing tentang pengalaman real terkait bahan bakar minyak.

Pertemuan sebelumnya kita membahas manfaat bahan bakar minyak, sekarang kita masuk efek buruk dari bahan bakar minyak. Secara garis besar dampaknya berpengaruh pada udara dan iklim, perairan, dan tanah.

( Foto = Lingkungan St. Maria Magdalena )

Menarik bacaan dari Bacaan Kitab Suci Amos 4 : 6 – 11, dimana Allah menimpakan kehidupan orang israel karena israel yang mencampakkan Allah. Orang Israel tidak peduli kepada sekitar tidak peduli peringatan Allah. Salah satu yang menarik dari sharing umat adalah manusia ingin hidup baik hanya saat ini tidak memikirkan kehidupan jangka panjang, pemakaian energi yang berlebihan berdampak pada lingkungan.

Jika di hitung misal lampu dirumah dinyalakan semua padahal tidak ada kegiatan di ruang tertentu, kemudian dikalikan berapa jumlah rumah yang ada maka berapa energi yang hilang dan berapa besar dampak yang ditimbulkan.

Topik menarik dimana cuaca di Indonesia khususnya yang bisa tiba tiba panas tiba tiba hujan, bencana alam dimana mana, kemudian Covid-19 mungkin pengaruh dari pemakaian bakar minyak bumi.

( Foto = Lingkungan St. Maria Magdalena )

Akhirnya Menyambung dari bacaan Amos di atas, mungkin ini adalah dosa ekologi yang kita lakukan, Allah telah memberi peringatan kepada kita. Sungguh luar biasa di Pertemuan APP kali ini, sebuah peringatan kita bahwa kita sudah lupa untuk bersyukur dan merawat karunia Tuhan. Sikap kita mulailah dari hal kecil dari rumah misal mematikan lampu, AC yang tidak digunakan, mengurangi penggunaan motor atau mobil jika jarak yang di tempuh dekat.

(Penulis : Daniel Bernard Oiret Tifaona, Ketua Lingkungan)

Berita terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *