Stasi Vincentius Gunung Putri Gelar Misa Pelepasan RD. Robertus Ari Priyanto

Misa dimulai pukul 18.00 WIB, dipimpin oleh RD. Robertus Ari Priyanto didampingi RD. Alexander Ardiyoga, Pastor Penanggung Jawab Pastoral Stasi St. Vincentius GuStasi Vincentius Gunung Putri Gelar Misa Pelepasan RD. Robertus Ari Priyantonung Putri.

Misa dihadiri oleh ratusan umat, para pengurus Dewan Pastoral dan Dewan Keuangan Stasi serta para pengurus dari sembilan lingkungan yang ada di stasi ini.

Umat yang hadir mengikuti misa secara khusuk dan tertib dengan mengikuti protokol kesehatan sebagaimana diatur selama masa PPKM.

Dalam homilinya, pastor yang biasa disapa Romo Ari oleh umatnya itu menjelaskan cara pandang orang zaman Yesus tentang hubungan antara penyakit dan dosa.

Pada zaman Yesus, kata Romo Ari, penderitaan dipandang sebagai akibat atau hukumam atas dosa. Dengan demikian, ketika menjumpai orang yang sedang menderita suatu penyakit, orang lantas berpikir bahwa orang itu pasti memiliki dosa. Dalam konteks cara pandang seperti itu, lanjut Romo Ari, Bartimeus yang buta sejak lahir dianggap sebagai orang yang berdosa.

Romo Ari menambahkan, Bartimeus tidak mengenal Yesus karena dia tidak bisa melihat. Akan tetapi, meski tidak melihat, namun ia percaya kalau Yesus dapat menyembuhkan dia, sehingga ia berteriak meminta Yesus untuk membuatnya bisa melihat. Dan Yesus pun memelekkan matanya.

Di lain pihak, sambung Romo Ari, banyak oramg zaman itu, yang secara fisik sehat, tetapi tidak beriman. Selain tidak beriman, mereka juga gemar menilai orang lain, meneropong keslahan orang lain.

“Kitapun mungkin demikian, suka menilai orang atau melihat kesalahan orang seperti masyarakat zaman Yesus,” katanya.

Setelah perayaan Ekaristi, Romo Ari diberi kesempatan untuk menyampaikan pesan dan kesannya selama menjalankan tugas kegembalaannya di Paroki Keluarga Kudus Cibinong (PKKC), khususnya di Stasi St Vincentius Gunung Putri.

Ia mengaku, kalau umat Stasi Gunung sangat baik dan membuat dirinya merasa seperti berada di rumah sendiri.

Selain Romo Ari, Romo Yoga dan Ketua Stasi Petrus Jemadi, juga mendapat kesempatan untuk menyampaikan sambutannya.

Dalam sambutannya Romo Yoga dan Petrus Jemadi, atas nama semua umat stasi, menyampaikan terima kasih atas semua pengabdian Romo Ari selama menjalankan tugas pastoral di Stasi. Keduanya juga meminta maaf atas semua hal yang kurang berkenan selama kurang lebih tiga tahun bertugas di PKKC dan stasi ini. 

Acara dilanjutkan dengan penyerahan cindera mata dari stasi dan perwakilan dari 9 lingkungan yang ada.

Rangkaian acara pelepasan malam ini ditutup dengan makan malam bersama para pengurus DPS, DKS, OMK dan pengurus harian dari sembilan lingkungan yang ada di Stasi Vincentius.

RD. Robertus Arie Priyanto adalah pastor vikaris di PKKC. Ia lahir di Kotabumi, 17 April 1983. Menerima Tahbisan Diakonat, 2 Februari 2013, dan Tahbisan Presbiterat, 29 Juni 2013 dengan Motto Tahbisan: Ikutilah Aku (Lukas 5:27).

Pengalaman Berkarya. Tahun Orientasi Pastoral, Seminari Menengah Stella Maris, Bogor (2008-2009). Tahun Pastoral & Masa Diakonat, Seminari Menengah Stella Maris, Bogor (2012-2013). Pastor Vicaris Paroki Santo Joseph, Sukabumi (2103-2104). Ekonom Seminari Menengah Stella Maris, Bogor (2014-2019). Pastor Vicaris Paroki Keluarga Kudus, Cibinong sejak 2019 hingga dikeluarkannya SK perpindahannya ke Paroki St Markus Depok 2 Timur.

Berita terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *