Rencana Induk Pembangunan Stasi Santo Vincentius Gunung Putri Disetujui

Uskup Keuskupan Sufragan Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM, akhirnya menyetujui rencana induk (master plan) pembangunan Stasi Santo Vincentius Gunung Putri.

Usai menyimak presentasi tim arsitek yang dipimpin Pak Hedyk, di Stasi Santo Vincentius Gunung Putri, Minggu (13/6).Dalam paparannya, Hedyk menjelaskan bahwa gedung yang akan dibangun terdiri dari renovasi gedung kapel, rumah pastoran dan taman seminari.Dalam pelaksanaannya, kata Pak Hedyk, bisa dikerjakan secara bertahap, sesuai kemampuan keuangan Stasi, berdasarkan skala prioritas kebutuhan Stasi. Saat mendengar presentasi tersebut, Mgr. Paskalis didampingi RD. Marselinus Wahyu Dwi Harjanto, Pastor Paroki Keluarga Kudus Cibinong (PKKC) dan RD Alexander Ardhiyoga, Pastor Penanggungjawab Stasi Santo Vincentius Gunung Putri serta sejumlah pengurus Dewan Pastoral dan Dewan Keuangan Stasi Santo Vincentius. Turut hadir, Pengurus Taman Seminari dan WKRI Stasi.

Persetujuan ini tentu sangat menggembirakan, sebab hal itu akan menjadi dasar bagi Pantia Pembangunan dalam memulai proses pembangunan fisik, guna memenuhi kerinduan umat stasi ini akan sebuah bangunan fisik yang layak. Sebelumnya, Pastor Paroki PKKC telah memberi mandat dalam bentuk Surat Keputusan (SK) kepada Panitia Pembangunan Stasi untuk melakukan sejumlah persiapan pembangunan di stasi ini.

Tiba di Stasi, sekitar pukul 13.30 WIB, Mgr. Paskalis didampingi pastor Penanggung Jawab dan umat yang hadir, langsung meninjau area sekitar kapel khususnya lokasi yang akan dibangun Taman Seminari. Usai meninjau lahan sekitar kapel, Bapa Uskup, Romo Wahyu, Romo Yoga, tim arsitek, wakil DKP dari PKKC serta umat stasi Vincentius menyantap makan siang bersama yang sudah disediakan oleh tim WKRI Stasi St. Vincentius.

Setelah makan siang bersama, tim arstikek memaparkan rencana induk pembangunan Stasi dengan menampilkan gambar gedung Gereja yang akan direnovasi, gedung Pastoran dan Taman Seminari. Presentasi tim arsitek sangat detail sambil tetap meminta masukan dari Bapak Uskup dan Romo Wahyu. Mgr. Paskalis terlihat memberi perhatian khusus kepada bangunan Taman Semanari yang dalam pandangannya akan menjadi ciri khas Stasi St. Vincentius. Beliau berharap agar gedung Taman Seminari dibuat senyaman mungkin untuk anak-anak.

Setelah pemaparan detail gambar gedung oleh tim arsitek, Mgr. Paskalis akhirnya menyetujui masterplan pembangunan stasi. Selanjutnya, tim khusus akan menghitung kebutuhan material dan tahap pelaksanaannya sesuai kondisi keuangan yang ada.

“Ini masih tahap awal. Perjalanan kita masih panjang. Dibutuhkan tenaga fisik, pikiran, kerja keras dari semua umat untuk mewujudkan stasi ini menjadi paroki. Kita tidak bisa hanya mengandalkan panitia pembangunan, dibutuhkan tangan dari semua umat yang ada di stasi St. Vincentius,” kata RD. Wahyu diakhir sesi presentasi.

Berita terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *