Stasi St. Vincentius Gunung Putri sukses menyelenggarakan sinode II Keuskupan Bogor. Minggu, 12 Mei 2019 merupakan hari yang bersejarah bagi umat stasi St.Vincentius. Ratusan umat dari seluruh lingkungan dan wilayah turut serta antusias merayakan sinode ini. Tidak ketinggalan OMK stasi St. Vincentius juga turut ambil bagian dalam acara ini. Perayaan sinode dibagi menjadi dua kategori yakni; umum dan OMK. Sinode umum dirayakan di dalam kapel, sedangkan sinode OMK diadakan di depan kapel , yaitu di rumah Ibu Tuti Mulyono.
Pembukaan sinode dibuka dengan pelepasan balon oleh Romo Arie dan Romo Haruna pada pukul 10.00 WIB. Pagi itu umat berkumpul di luar gereja menyaksikan balon sinode yang terbang tinggi mengangkasa. Setelah pelepasan balon, umat disuguhkan dengan tari tradisional Flores dan Sumba. Pertama, tari Sumba untuk perarakan masuk OMK serta menyambut Romo Jeremias dan Romo Dion selaku fasilitator OMK, Kemudian disusul tari Flores untuk perarakan masuk umat serta menyambut Romo Haruna selaku fasilitator umum.
Topik Sinode
Ada 4 topik yang dibahas dalam sinode, yakni: keluarga, pendidikan, lingkungan hidup serta sosial kemasyarakatan.
OMK membahas 5 materi ,yakni: Keluarga, pendidikan, lingkungan hidup, sosial kemasyarakatan dan komunitas OMK itu sendiri.
Setiap umat yang menyampaikan pendapat, keluh kesah, saran dan pertanyaan dicatat oleh notulen untuk kemudian dirumuskan oleh Bapa Uskup bulan Desember mendatang.
Keseruan Sinode
Sesi sharing yang berlangsung dari pagi sampai sore memang terasa jenuh. Tetapi umat tetap bersabar sampai acara benar-benar usai. Setelah makan siang bersama, setiap lingkungan ditantang untuk maju menampilkan yel-yel terbaik mereka. Dari yang malu-malu sampai yang kaku wajib maju. Ada juga pembagian doorprize serta penampilan akustik dari teman-teman OMK.
Penutupan Sinode
Puncak acara sinode hari ini adalah perayaan Ekaristi. Perayaan ekaristi dipersembahkan oleh Romo Haruna (vikaris jenderal keuskupan Bogor) dan Romo Arie (Romo Stasi St. Vincentius). Kebetulan hari ini adalah minggu panggilan, jadi dalam homilinya, Romo Haruna menceritakan bagaimana kehidupan seminari, mengajak umat untuk selalu mendukung kehidupan imam dan calon imam yang ada di Stella Maris Bogor, yakni dengan doa dan dukungan moril. Romo Haruna sangat mengapresiasi sinode Stasi St. Vincentius, beliau berpesan “Marilah kita umat di stasi ini berjalan bersama karena gereja ini adalah rumah kita. Lebih baik disini….rumah kita sendiri. Jika ada masalah, jangan pergi jauh, datanglah kesini, ke rumah kita, ke kapel ini.”
Penulis :Nissa Tumanggor
Berjalan bersama bila komunikasi tidak lagi sebagai peserta sulit untuk bersama. Komunikasi = sdm umat (pengetahuan informasi segala aspek tidak hanya kehidupan sosial ekonomi, yang diterima secara benar dalam Gereja Katolik)