
“Dia bertanya-tanya, Dimanakah Dia, Raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.” (Matius 2:2) demikianlah bunyi tema natal anak di Paroki Keluarga Kudus Cibinong, Minggu, 6 Januari 2019. Suasana di PKKC pada Minggu itu sangat meriah, lebih dari 500 Bina Iman Anak dan Bina Iman Remaja berkumpul bersama di gereja lama untuk merayakan natal bersama sekaligus merayakan hari anak misioner sedunia.
Acara dibuka dengan sambutan hangat oleh Romo Agustinus Suyatno, Romo datang dari luar gereja bersama dua sinterklas dan dua pit hitam. Mengapa ada pit hitam? Pit hitam ini bertugas untuk mengganggu anak-anak yang nakal selama acara berlangsung, mereka mengitari ruangan dan mengambil barang-barang bagi mereka yang berisik, sedangkan kedua sinterklas membagi-bagikan kado natal untuk semua anak-anak. Setelah Romo memberi kata sambutan, acara dimulai dengan berbagai pertunjukan pentas seni yang kreatif.

Terdapat 10 penampilan dari seluruh wilayah yang ada di PKKC, ada yang menampilkan tari-tarian, permainan angklung, akustik, drama, nyanyian dan pertujukan biola. Wilayah yang tampil dalam acara natal anak adalah : wilayah Yakobus, Paulus, Yasinta, Philipus, Simon, Santo Vincentius, Gerasimos, Mathias, Petrus dan Taman Seminari, Gunung Putri.
Secara khusus, Santo Vincentius menampilkan drama yang berjudul, “Anak Misioner Menyambut Kelahiran Yesus Kristus.” Drama ini mengisahkan bagaimana perjalalan Bunda Maria bersama dengan St. Yusuf yang bersusah payah mencari tempat untuk bersalin. Kebetulan di daerah itu ada anak-anak missioner dan mereka memberi tempat untuk Yusuf dan Maria untuk melahirkan seorang anak bayi dengan kain lampin. Drama ini diperankan oleh anggota BIA dan BIR. Pemain drama menggunakan pakaian suster, paus, uskup, romo, para majus dan malaikat. Sebanyak 23 pemain turut antusias dalam pementasan drama ini. Mereka berlatih sejak 26 Desember lalu, karena waktu yang singkat, mereka rutin berlatih di kapel sampai malam, atau bahkan sampai orangtua ngomel-ngomel, wajar karena mereka terlalu bersemangat, sampai lupa waktu, hehehe….Setelah menampilkan drama, kami mempersembahkan tiga tarian sekaligus, yakni, kami anak-anak missioner, aku bangga jadi anak Katolikdan tari Ku daki-daki gunung yang tinggi.
Setelah seluruh wilayah tampil, semua anak-anak dibagikan bingkisan natal dan berbagai hadiah doorpricesambil menari bersama sinterklas. Tak terasa acara usai pukul 13.00 WIB, semua anak-anak merasakan sukacita berlimpah. Yuk…daftarkan anak-anak/adik-adik anda untuk mengikuti Bina iman di Kapel, agar mereka menjadi bintang missioner. Para missioner cilik, pancarkan sinarmu!
Penulis : Nissa Tumanggor
Generasi penerus harus lebih didorong (move on) dan terupdatekan. SELAMAT BINA IMAN PKKC.