Perayaan Ekaristi Membuka Devosi “Doa Yang Diwahyukan Kepada Santa Brigitta Dari Swedia”

Konsekrasi
Perayaan Ekaristi Dipersembahkan oleh RD. Alfonsus Sombolinggi [Foto: B. Yuwono]
Kelompok doa P’22 akan melakukan rangkaian Doa Yang Diwahyukan Kepada Santa Brigitta Dari Swedia. Doa ini berupa doa 7 kali doa Bapa Kami dan 7 kali doa Salam Maria, dan didaraskan setiap hari selama 12 tahun.

Pembukaan rangkaian doa ini dilaksanakan pada hari Senin, 13 Agustus 2018 pukul 22.00 WIB dengan perayaan Ekaristi yang dipersembahkan oleh RD. Alfonsus Sombolinggi di kapel Santo Vincentius Gunung Putri, diikuti sekitar 35 umat stasi Santo Vincentius.

Sebelum perayaan Ekaristi, pada pukul 21.45, didaraskan dahulu Doa Yang Diwahyukan Kepada Santa Brigitta Dari Swedia untuk pertama kalinya, dipimpin oleh bapak YB. Ngadimin.

Lik Min
Bpk. YB Ngadimin memimpin doa [Foto: B. Yuwono]
Dalam homilinya, romo Alfons mengingatkan agar kita berdoa pertama-tama karena sungguh-sungguh mencintai Tuhan, seperti Santa Brigitta yang rajin berdoa karena cintanya kepada Allah, bukan karena apa yang “dijanjikan oleh doa itu”. Jika kita berdoa hanya karena janji-janji dari mendoakan doa itu, maka makna ‘berdoa’ akan kehilangan esensi utamanya, yaitu doa sebagai sarana komunikasi yang intens antara manusia dengan Tuhan.

Doa ini diberikan Tuhan melalui Bunda Maria pada St. Brigitta dari Swedia untuk didoakan selama 12 tahun.

Devosi ini sendiri telah diakui dan disetujui oleh ‘Sacro Collegio de propaganda fide’ serta oleh Paus Clement XII. Dan Paus Innocent X menegaskan bahwa wahyu ini berasal dari Tuhan. (Sumber : http://wahyupadastbirgitta.blogspot.com/p/doa-12-tahun.html)

Santa Brigitta adalah seorang mistikus gereja yang lahir di Swedia pada tahun 1303. Ia sering disebut sebagai Ratu Swedia walau sebenarnya ia tidak pernah menjadi ratu. Ia hanyalah pelayan dari ratu Swedia.  (Sumber : http://katakombe.org/para-kudus/item/brigitta-dari-swedia.html)

Santa Brigitta juga berdevosi pada luka-luka sengsara Yesus, dimana suatu hari Yesus menampakkan diri, seraya berkata : “AKU menerima 5480 pukulan-pukulan di tubuhku. Bila kamu ingin menghormatinya, sembahyanglah 15 BAPA KAMI dan 15 SALAM MARIA dengan doa-doa berikut ini, selama SATU TAHUN berturut-turut (doa-doa ini diajarkan Yesus).

Misa
Kelompok Doa P’22 [Foto: B. Yuwono]
Selanjutnya, romo Alfons juga menyebutkan bahwa Gereja sangat membutuhkan para pendoa, dimana P’22 menjadi salah satu ujung tombak yang siap 24 jam dalam pelayanan gerejawi, seperti bila ada yang sakit atau meninggal, bersama dengan kategorial lain di stasi Santo Vincentius Gunung Putri.
Dalam penutup homilinya, romo Alfons juga meminta agar P’22 selalu mendoakan para imam dan rohaniwan, supaya selalu dikuatkan dalam karya penggembalaannya, dan juga tidak lupa mendoakan seluruh anggota keluarga dan juga para umat beriman.

P’22 juga mohon dukungan doa dari para imam dan seluruh umat agar diberi kekuatan, kesabaran dan penyertaan Roh Kudus dalam menjalankan devosi ini.

Bareng2
Foto bersama setelah perayaan Ekaristi [Foto: B. Yuwono]

Berita terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *